Ra.
Dina Azizah
17213072
1EA31
PT.
Astra Daihatsu
PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA
DAN
KINERJA KARYAWAN
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan
menggunakan explanatory research dengan tujuan mengetahui dan menjelaskan
penempatan yang berpengaruh pada motivasi kerja dan selanjutnya akan
mempengaruhi kinerja karyawan. Penempatan yang dimaksud di sini adalah
penempatan yang berdasarkan kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan,
dan kesesuaian kemampuan yang ada pada PT. Astra International, Tbk-Daihatsu
Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT. Astra
International, Tbk-Daihatsu Malang yang berjumlah 84 orang. Dikarenakan jumlah
populasi kurang dari 100, maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel,
sehingga menggunakan sampel jenuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
peneliti menggunakan analisis data dengan pendekatan deskriptif dan analisis
inferensial melalui analisis jalur dan uji hipotesis (uji t). Skala pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.Hasil analisis
penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rumusan masalah diketahui variabel
kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan, dan kesesuaian kemampuan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi kerja
dengan hasil sebesar 0,279 untukkesesuaian pengetahuan, 0,393 untuk kesesuaian
keterampilan, dan 0,210 untuk kesesuaian kemampuan. Variabel kesesuaian
pengetahuan, kesesuaian keterampilan, dan kesesuaian kemampuan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan hasil
sebesar 0,213 untukkesesuaian pengetahuan, 0,258 untuk kesesuaian keterampilan,
dan 0,234 untuk kesesuaian kemampuan. Variabel motivasi kerja mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan yaitu
sebesar 0,217. Berdasarkan perhitungan dalam mencari pengaruh secara langsung
dan tidak langsung, diketahui bahwa pengaruh secara langsung antara penempatan
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja lebih kuat dibandingkan dengan
pengaruh secara tidak langsung antara penempatan terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja.
Kata
kunci : penempatan, motivasi
kerja, kinerja karyawan
1.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM)
merupakan aset penting yang harus dimiliki dan dijaga oleh perusahaan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan karena merupakan penggerak utama roda
kehidupan dalam perusahaan. Perusahaan besar maupun kecil memiliki visi dan
misi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan tujuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya SDM yang berkualitas dan memiliki
produktifitas tinggi untuk menunjang jalannya kegiatan produksi. Keberhasilan
suatu perusahaan tergantung bagaimana perusahaan mampu memanfaatkan peluang
yang ada dan mengatasi ancaman dari luar dengan memanfaatkan SDM yang dimiliki.
Dikarenakan SDM dipandang semakin besar peranannya dalam kesuksesan suatu perusahaan, maka banyak perusahaan
kini menyadari bahwa unsur “manusia” dalam perusahaan dapat memberikan
keunggulan bersaing. Setiap perusahaan pasti membutuhkan karyawan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pengelolaan SDM harus dilakukan sebaik-baiknya oleh perusahaan. Hal itu harus
dilakukan agar dalam jangka waktu panjang perusahaan dapat memperoleh karyawan
yang produktif. Keberhasilan perusahaan juga sangat tergantung bagaimana
manajemen SDM yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Jadi, perusahaan harus
menerapkan manajemen SDM yang sesuai dengan kebutuhan, agar sasaran perusahaan
dapat tercapai.
Kegiatan SDM
merupakan kegiatan yang kompleks, salah satunya terdapat proses penempatan yang
harus diperhatikan manajer perusahaan. Penempatan merupakan kegiatan memutuskan
dan menempatkan orang-orang berkompeten yang telah lulus proses seleksi sesuai
bidangnya masing-masing. Menempatkan seseorang dalam pekerjaan baru bukanlah
hal mudah karena harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan baru. Penempatan
yang dilakukan harus sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dimiliki karyawan baru. Apabila hal tersebut telah dilakukan, maka
karyawan baru akan lebih bersemangat dalam bekerja dan menghasilkan kinerja
optimal. Penempatan pegawai yang tepat akan membuat karyawan termotivasi dalam
bekerja.
Salah satu
bentuk yang paling efisien untuk menunjang kinerja karyawan adalah melalui
motivasi yang diberikan oleh para pimpinan perusahaan. Motivasi kerja tidak
hanya didapatkan dari atasan, namun dapat juga dari diri sendiri yang merasa
nyaman dalam bekerja. Motivasi menjadi pendorong bagi karyawan untuk bekerja
maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemberian motivasi yang baik akan
menimbulkan semangat bagi para karyawan yang akan meningkatkan kinerja
masing-masing karyawan. Jadi, dapat disebutkan bahwa motivasi menjadi pendorong
bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja berkualitas. Kinerja dipengaruhi oleh
kemauan (motivation) dan kemampuan (ability) dari setiap individu
dalam perusahaan. Kinerja yang baik dari setiap karyawan akan membuat
prestasinya dalam perusahaan meningkat. Kinerja merupakan suatu hasil kerja
yang dihasilkan seseorang berdasarkan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Adanya kinerja yang baik dan prestasi yang meningkat maka proses penempatan
yang dilakukan telah tepat. Hal ini akan menghasilkan karyawan berkompeten.
PT. Astra
International Tbk-Daihatsu Malang merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan mobil, penjualan suku cadang asli, dan service kendaraan
bermerek Daihatsu. SDM yang handal dan berkompeten merupakan faktor utama yang
harus dimiliki PT. Astra International Tbk-Daihatsu Malang sehingga
pengembangan kompetensi SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pencapaian visi dan misi. Sejalan visi, misi, dan strategi perusahaan untuk
menjadi perusahaaan yang menguasai pangsa pasar melalui penjualan mobil
bermerek Daihatsu, perlu diterapkan upaya yang lebih fokus dalam pengembangan SDM
secara konsisten. Jadi, perusahaan harus mengelola karyawan secara baik dilihat
dari latar belakang pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang
dimiliki.
Pengelolaan
SDM khususnya dalam penempatan mutlak dilakukan. Hal ini agar proses itu
menghasilkan karyawan yang berpotensi untuk mencapai tujuan perusahaan dan
dapat menguasai pangsa pasar penjualan mobil merk Daihatsu. Keefektifan proses
penempatan dapat meningkatkan kinerja karyawan diperoleh melalui motivasi
tinggi dari atasan maupun dari diri masing-masing karyawan. Seorang atasan
dapat mengetahui hasil kerja dari bawahannya melalui penilaian kinerja sehingga
apabila terdapat kesalahan dapat segera diketahui dan diperbaiki. Mengingat
pentingnya penempatan untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan,
maka setiap atasan harus selalu memperhatikan proses tersebut.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penempatan
Penempatan
merupakan proses penting dalam manajemen SDM. Penempatan merupakan kegiatan
memutuskan dan menempatkan orang-orang berkompeten yang telah lulus dalam
proses seleksi sesuai dengan bidangnya masing-masing, karena penempatan yang
tepat dalam posisi jabatan yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Penempatan atau penugasan dapat berupa penempatan bagi
karyawan baru maupun penugasan kembali bagi karyawan yang telah ada. Penempatan
kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus
seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta
mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya
(Sastrohadiwiryo, 2002:162). Hariandja (2002:156) mendefinisikan penempatan
sebagai proses penugasan atau pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai
pada tugas atau jabatan baru atau jabatan berbeda. Menurut Schuler dan Jackson
(1997:267), penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang
dengan jabatan yang akan dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan dan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan kepribadian karyawan tersebut.
2.2 Motivasi
Motivasi
merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi yang
tepat sangat diperlukan agar karyawan terdorong untuk bekerja maksimal dalam
mencapai tujuan perusahaan. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri maupun
dari orang lain. Motivasi merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain, dalam
hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan (Manullang, 2004:194).
Menurut Hasibuan (2003:216), motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi
adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai, 2004:455).
Sikap dan nilai itu merupakan suatu yang invisible yang memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan”.
2.3 Kinerja
Kinerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan baik secara kualitas, kuantitas,
dan ketetapan waktu. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan (Rivai, 2004:309). Menurut Dessler (2011:322),
manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian
dan pengembangan kinerja kedalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan
memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Bila
direncanakan dengan benar maka penetapan tujuan yang jelas bagi masing-masing karyawan
akan dapat ditentukan dengan baik. Menurut Nawawi (2005:234), kinerja adalah
hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik atau material maupun non
fisik atau non material. Kinerja adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas
(Robbins, 2010:188). Kinerja karyawan menurut Bambang Kusriyanto 4 dalam
Mangkunegara (2005:9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam). Mangkunegara (2005:9) juga
mengemukakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. METODE
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research atau
penelitian penjelasan, maka penelitian ini mencoba untuk menjelaskan mengenai
pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) dengan
menggunakan pengujian statistik sehingga dalam penelitian ini akan diketahui
apakah ada pengaruh yang signifikan antara penempatan terhadap motivasi kerja
dan kinerja karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang.
Penelitian ini
menggunakan populasi sasaran dimana tiap populasi unit dihitung. Populasi
sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Astra International
Tbk-Daihatsu Malang yang berjumlah 84 orang. Mengingat populasi kurang dari
100, maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu teknik pengambilan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Metode
atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan tetap PT. Astra International,
Tbk-Daihatsu Malang sebanyak 84 orang dan mencatat dokumentasi yang dapat
menunjang penelitian. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disebarkan
kepada seluruh responden (daftar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pokok
permasahan yang diteliti). Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen
yang dianggap penting untuk menunjang penelitian. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur jawaban dari setiap responden melalui kuesioner. Kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban yang
harus dipilih oleh responden dengan pemberian bobot sesuai dengan item yang
disusun dan dalam penelitian bobot yang dipergunakan adalah satu sampai lima.
Sejarah PT.
Astra Daihatsu
Astra pertama kali didirikan oleh Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya (almarhum) sebagai
perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di
usia yang ke-56 tahun saat ini, Astra telah berkembang menjadi salah satu
perusahaan terbesar nasional yang diperkuat dengan 189.459 orang karyawan di
178 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entitiesKetekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik dan Teknologi Informasi.
IkhtisarPT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Filosofi,
Visi, dan Misi
- Menjadi Milik yang Bermanfaat
bagi Bangsa dan Negara
- Memberikan Pelayanan Terbaik
kepada Pelanggan
- Menghargai Individu dan Membina
Kerja Sama
- Senantiasa Berusaha Mencapai
yang Terbaik
Visi
- Menjadi salah satu perusahaan
dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan
yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan
sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan
efisiensi.
- Menjadi perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Misi
Sejahtera
bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami.
Action
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen tunggal mobil
Daihatsu di Indonesia, dan didukung oleh Daihatsu Sales Operation (DSO) yang
mengelola jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar