TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
NAMA: RA.DINA AZIZAH
KELAS:1EA31
NPM: 172 13 072
ILMU BUDAYA
DASAR
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok
pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu
Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu
sosial ( social scince )
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah
dari saat ke saat.
3. Pengetahuan
budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya daar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic
humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the
humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai
mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD
diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin
bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke
dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang
sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah
ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah
:
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan
tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman
dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan
alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula
hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. PRO dan KONTRA dalam Kontes Miss World 2013
Pihak pro yang notabene penyelenggara Miss World merasa hal ini sah-sah saja. Semua sudah diatur sesuai dengan konten lokal Indonesia. Penyelenggara Miss World mendapat sokongan baik dana dan opini dari pelaku bisnis media. Maka semakin mudah mereka menampilkan citra positif. Serta memberikan pengaruh di masyarakat. Tak ingin dirinya merugi—karena kontes Miss World merupakan waralaba—penyelenggara menggandeng budayawan, intelektual, LSM, dan tokoh masyarakat yang sejalan. Tentunya upaya ini meligitimasi bahwa Kontes Miss World tidak bermasalah. Asalkan memberikan citra positif dengan menampilkan baju adat, panorama keindahan alam, dan tidak menampilkan baju renang. Citra positif lain yang menjadi penilaian didasarkan pada cantik (beauty), kepribadian (behaviour), dan kecerdasan (brain). Pihak pemerintah tidak banyak berkomentar. Karena pihak keamanan sudah memberikan ijin penyelenggaraan kontes ini.
Secara tindakan, Miss World 2013 sudah pada tahap akhir untuk penyelenggaraan. Bali sebagai salah satu tempat acara kontes telah menyatakan dukungan penuh melalui Gubernurnya. Meskipun dengan beberapa syarat tertentu. Karena tamu yang datang dari luar negeri. Pihak keamanan sudah bersiap siaga memberikan rasa aman bagi semuanya. Demi kesuksesan acara ini.So, all must go on.Semangat pihak pendukung ini dapat dianalisis jika didasari oleh sikap meraih keuntungan materi. Membebaskan segala cara tanpa berpikir dampak mendasar dari kontes ini. Selama landasan itu yang dipakai. Maka acara yang serupa lainnya akan dijadikan alasan untuk meraih kebabasan. Khususnya dalam budaya dan tindakan.
Pihak kontra terhadap kontes Miss World 2013 sejak pertama kali menegaskan bahwa ini bertentangan dengan Islam. Sudut pandang Islam ini terpancar dari sikap penolakan dan konsisten elemen umat. Perasaan Islami ini merupakan bukti bahwa umat Islam tidak tidur. Umat masih mencintai Islam dengan berbagai syariatnya. Patut disadari bahwa Indonesia dikenal dunia sebagai negeri muslim terbesar. Jika sampai Indonesia menyelenggarakan kontes ini, dipastikan dunia akan memberikan stereotip negatif. Serta membuktikan bahwa nilai-nilai liberal bisa bersanding dengan Islam. Padahal sesungguhnya Islam tidak bisa bersanding dengan ideologi apa pun.
Harus disadari bahwa penolakan kontes ini berasal dari kedalaman iman. Bukan sekadar tidak sesuai dengan kebudayaan atau kearifan lokal. Memang tidak dapat dipungkiri, kontes serupa juga sering digelar di Indonesia. Apabila kontes Miss World 2013 jadi dihelat. Maka semakin menunjukan jika negeri ini semakin menuju kepada liberalisasi budaya dan hidup. Sudah negeri ini dirudung berbagai masalah pada aspek hukum, politik, dan lainnya. Ditambah lagi liberalisasi budaya dan kehidupan. Apa jadinya negeri ini?
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
Nama: Ra.Dina Azizah
Kelas: 1EA31
NPM: 172 13 072
1. HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA
PT.
Astra Daihatsu
PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA
DAN
KINERJA KARYAWAN
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan
menggunakan explanatory research dengan tujuan mengetahui dan menjelaskan
penempatan yang berpengaruh pada motivasi kerja dan selanjutnya akan
mempengaruhi kinerja karyawan. Penempatan yang dimaksud di sini adalah
penempatan yang berdasarkan kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan,
dan kesesuaian kemampuan yang ada pada PT. Astra International, Tbk-Daihatsu
Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT. Astra
International, Tbk-Daihatsu Malang yang berjumlah 84 orang. Dikarenakan jumlah
populasi kurang dari 100, maka seluruh populasi digunakan sebagai sampel,
sehingga menggunakan sampel jenuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
peneliti menggunakan analisis data dengan pendekatan deskriptif dan analisis
inferensial melalui analisis jalur dan uji hipotesis (uji t). Skala pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.Hasil analisis
penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan rumusan masalah diketahui variabel
kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan, dan kesesuaian kemampuan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi kerja
dengan hasil sebesar 0,279 untukkesesuaian pengetahuan, 0,393 untuk kesesuaian
keterampilan, dan 0,210 untuk kesesuaian kemampuan. Variabel kesesuaian
pengetahuan, kesesuaian keterampilan, dan kesesuaian kemampuan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan hasil
sebesar 0,213 untukkesesuaian pengetahuan, 0,258 untuk kesesuaian keterampilan,
dan 0,234 untuk kesesuaian kemampuan. Variabel motivasi kerja mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan yaitu
sebesar 0,217. Berdasarkan perhitungan dalam mencari pengaruh secara langsung
dan tidak langsung, diketahui bahwa pengaruh secara langsung antara penempatan
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja lebih kuat dibandingkan dengan
pengaruh secara tidak langsung antara penempatan terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja.
Kata
kunci : penempatan, motivasi
kerja, kinerja karyawan
1.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM)
merupakan aset penting yang harus dimiliki dan dijaga oleh perusahaan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan karena merupakan penggerak utama roda
kehidupan dalam perusahaan. Perusahaan besar maupun kecil memiliki visi dan
misi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan tujuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya SDM yang berkualitas dan memiliki
produktifitas tinggi untuk menunjang jalannya kegiatan produksi. Keberhasilan
suatu perusahaan tergantung bagaimana perusahaan mampu memanfaatkan peluang
yang ada dan mengatasi ancaman dari luar dengan memanfaatkan SDM yang dimiliki.
Dikarenakan SDM dipandang semakin besar peranannya dalam kesuksesan suatu perusahaan, maka banyak perusahaan
kini menyadari bahwa unsur “manusia” dalam perusahaan dapat memberikan
keunggulan bersaing. Setiap perusahaan pasti membutuhkan karyawan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pengelolaan SDM harus dilakukan sebaik-baiknya oleh perusahaan. Hal itu harus
dilakukan agar dalam jangka waktu panjang perusahaan dapat memperoleh karyawan
yang produktif. Keberhasilan perusahaan juga sangat tergantung bagaimana
manajemen SDM yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Jadi, perusahaan harus
menerapkan manajemen SDM yang sesuai dengan kebutuhan, agar sasaran perusahaan
dapat tercapai.
Kegiatan SDM
merupakan kegiatan yang kompleks, salah satunya terdapat proses penempatan yang
harus diperhatikan manajer perusahaan. Penempatan merupakan kegiatan memutuskan
dan menempatkan orang-orang berkompeten yang telah lulus proses seleksi sesuai
bidangnya masing-masing. Menempatkan seseorang dalam pekerjaan baru bukanlah
hal mudah karena harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan baru. Penempatan
yang dilakukan harus sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dimiliki karyawan baru. Apabila hal tersebut telah dilakukan, maka
karyawan baru akan lebih bersemangat dalam bekerja dan menghasilkan kinerja
optimal. Penempatan pegawai yang tepat akan membuat karyawan termotivasi dalam
bekerja.
Salah satu
bentuk yang paling efisien untuk menunjang kinerja karyawan adalah melalui
motivasi yang diberikan oleh para pimpinan perusahaan. Motivasi kerja tidak
hanya didapatkan dari atasan, namun dapat juga dari diri sendiri yang merasa
nyaman dalam bekerja. Motivasi menjadi pendorong bagi karyawan untuk bekerja
maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemberian motivasi yang baik akan
menimbulkan semangat bagi para karyawan yang akan meningkatkan kinerja
masing-masing karyawan. Jadi, dapat disebutkan bahwa motivasi menjadi pendorong
bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja berkualitas. Kinerja dipengaruhi oleh
kemauan (motivation) dan kemampuan (ability) dari setiap individu
dalam perusahaan. Kinerja yang baik dari setiap karyawan akan membuat
prestasinya dalam perusahaan meningkat. Kinerja merupakan suatu hasil kerja
yang dihasilkan seseorang berdasarkan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Adanya kinerja yang baik dan prestasi yang meningkat maka proses penempatan
yang dilakukan telah tepat. Hal ini akan menghasilkan karyawan berkompeten.
PT. Astra
International Tbk-Daihatsu Malang merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan mobil, penjualan suku cadang asli, dan service kendaraan
bermerek Daihatsu. SDM yang handal dan berkompeten merupakan faktor utama yang
harus dimiliki PT. Astra International Tbk-Daihatsu Malang sehingga
pengembangan kompetensi SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pencapaian visi dan misi. Sejalan visi, misi, dan strategi perusahaan untuk
menjadi perusahaaan yang menguasai pangsa pasar melalui penjualan mobil
bermerek Daihatsu, perlu diterapkan upaya yang lebih fokus dalam pengembangan SDM
secara konsisten. Jadi, perusahaan harus mengelola karyawan secara baik dilihat
dari latar belakang pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang
dimiliki.
Pengelolaan
SDM khususnya dalam penempatan mutlak dilakukan. Hal ini agar proses itu
menghasilkan karyawan yang berpotensi untuk mencapai tujuan perusahaan dan
dapat menguasai pangsa pasar penjualan mobil merk Daihatsu. Keefektifan proses
penempatan dapat meningkatkan kinerja karyawan diperoleh melalui motivasi
tinggi dari atasan maupun dari diri masing-masing karyawan. Seorang atasan
dapat mengetahui hasil kerja dari bawahannya melalui penilaian kinerja sehingga
apabila terdapat kesalahan dapat segera diketahui dan diperbaiki. Mengingat
pentingnya penempatan untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan,
maka setiap atasan harus selalu memperhatikan proses tersebut.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penempatan
Penempatan
merupakan proses penting dalam manajemen SDM. Penempatan merupakan kegiatan
memutuskan dan menempatkan orang-orang berkompeten yang telah lulus dalam
proses seleksi sesuai dengan bidangnya masing-masing, karena penempatan yang
tepat dalam posisi jabatan yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Penempatan atau penugasan dapat berupa penempatan bagi
karyawan baru maupun penugasan kembali bagi karyawan yang telah ada. Penempatan
kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus
seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta
mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya
(Sastrohadiwiryo, 2002:162). Hariandja (2002:156) mendefinisikan penempatan
sebagai proses penugasan atau pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai
pada tugas atau jabatan baru atau jabatan berbeda. Menurut Schuler dan Jackson
(1997:267), penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang
dengan jabatan yang akan dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan dan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan kepribadian karyawan tersebut.
2.2 Motivasi
Motivasi
merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi yang
tepat sangat diperlukan agar karyawan terdorong untuk bekerja maksimal dalam
mencapai tujuan perusahaan. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri maupun
dari orang lain. Motivasi merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain, dalam
hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan (Manullang, 2004:194).
Menurut Hasibuan (2003:216), motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi
adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu (Rivai, 2004:455).
Sikap dan nilai itu merupakan suatu yang invisible yang memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan”.
2.3 Kinerja
Kinerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan baik secara kualitas, kuantitas,
dan ketetapan waktu. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan (Rivai, 2004:309). Menurut Dessler (2011:322),
manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian
dan pengembangan kinerja kedalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan
memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Bila
direncanakan dengan benar maka penetapan tujuan yang jelas bagi masing-masing karyawan
akan dapat ditentukan dengan baik. Menurut Nawawi (2005:234), kinerja adalah
hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik atau material maupun non
fisik atau non material. Kinerja adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas
(Robbins, 2010:188). Kinerja karyawan menurut Bambang Kusriyanto 4 dalam
Mangkunegara (2005:9) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam). Mangkunegara (2005:9) juga
mengemukakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. METODE
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research atau
penelitian penjelasan, maka penelitian ini mencoba untuk menjelaskan mengenai
pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) dengan
menggunakan pengujian statistik sehingga dalam penelitian ini akan diketahui
apakah ada pengaruh yang signifikan antara penempatan terhadap motivasi kerja
dan kinerja karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang.
Penelitian ini
menggunakan populasi sasaran dimana tiap populasi unit dihitung. Populasi
sasaran dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Astra International
Tbk-Daihatsu Malang yang berjumlah 84 orang. Mengingat populasi kurang dari
100, maka penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu teknik pengambilan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Metode
atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada seluruh karyawan tetap PT. Astra International,
Tbk-Daihatsu Malang sebanyak 84 orang dan mencatat dokumentasi yang dapat
menunjang penelitian. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disebarkan
kepada seluruh responden (daftar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pokok
permasahan yang diteliti). Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen
yang dianggap penting untuk menunjang penelitian. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur jawaban dari setiap responden melalui kuesioner. Kuesioner yang
dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban yang
harus dipilih oleh responden dengan pemberian bobot sesuai dengan item yang
disusun dan dalam penelitian bobot yang dipergunakan adalah satu sampai lima.
Sejarah PT. Astra Daihatsu
Astra pertama kali didirikan oleh Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya (almarhum) sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di usia yang ke-56 tahun saat ini, Astra telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat dengan 189.459 orang karyawan di 178 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entitiesKetekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik dan Teknologi Informasi.
IkhtisarPT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Filosofi,
Visi, dan Misi
- Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
- Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
- Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
- Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
Visi
- Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
- Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Misi
Sejahtera
bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami.
Action
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen tunggal mobil
Daihatsu di Indonesia, dan didukung oleh Daihatsu Sales Operation (DSO) yang
mengelola jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan peninjauan ulang terhadap target konsumen, yang sebagian besar merupakan pengguna mobil ekonomi kelas bawah dan menengah yang paling terpengaruh oleh ketentuan baru uang muka kredit. Untuk menyiasati hal tersebut serta mendampingi konsumen dalam merencanakan pembiayaan kendaraan dengan struktur kredit yang terjangkau, sehat dan menguntungkan kedua belah pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi pelanggan dan penawaran alternatif skema kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan, cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi 15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet yang beroperasi di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi merk Daihatsu, seiring dengan peringatan 105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di Indonesia memperkenalkan slogan identitas baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit, atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit pada tahun sebelumnya. Angka tersebut memenuhi sasaran untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun sedikit dari 15,6% di tahun 2011.
JURNAL TENTANG KINERJA
1. PENGARUH
BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ATRI
DISTRIBUTION oleh: Marliana B. Winanti 1992
2. PENGARUH
KEPUASAN KERJA, PROFESIONALISME, DAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KINERJA AUDITOR (Studi pada Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh) oleh: Ibnu
Gautama S Badan Pemeriksa Keuangan RI Provinsi Aceh dan Muhammad Arfan Fakultas Ekonomi
Unsyiah Juli 2010
3. PENGARUH MOTIVASI DAN ABILITY TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. JASA RAHARJA
4. ANALISA
MANAGEMENT STRATEGY
PT.GUDANG GARAM, TBK Oleh : Iyan Gustiana Staf Dosen
Sistem Informasi UNIKOM 2001
5.
PT. POS INDONESIA(PERSERO) 1995
6. (PENGARUH
IKLIM ORGANISASI DAN KEDEWASAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT GRAHA TUNGKI
ARSITEKTIKA) oleh : Vivi dan Rolen Maret 2007
7. (PENGARUH
BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI KOPERASI KARYAWAN REDRYING BOJONEGORO (KAREB)) Oleh:
RM. GARDHIKA RIZA PRADANA, 1971-2012
DI KOPERASI KARYAWAN REDRYING BOJONEGORO (KAREB)) Oleh:
RM. GARDHIKA RIZA PRADANA, 1971-2012
8. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE
PRISM PADA PT TUNAS
DWIPA MATRA oleh Anisa Tri Bintarti (Juli 2012)
9.
ANALISIS
BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN oleh Soraya
Hanuma dan Endang Kiswara SE.,M.Si.,Akt. 1990-1992
10.
PERANCANGAN
SISTEM MANAJEMEN KINERJA PERUSAHAAN DAGO ENGINEERING oleh: Dermawan Wibisono
dan Oktarius Kosasih 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar