Kamis, 03 Juli 2014

Sosiologi dan Politik 2-10

Rangkuman Sosiologi & Politik ( BAB 2-10)

Bab 2
·         Pengertian proses social : proses dimana adanya interaksi antar manusia dan kelompok masyarakat
·         Interaksi social adalah hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
·         Interaksi ini bersifat dinamis.
·         Bentuk-bentuk interaksi antara individual dengan individual, interaksi individu dengan kelompok, interaksi antar kelompok dengan kelompok.
Bab 3 dan 4
·         Manusia sebagai makhluk hidup yang berkelompok
·         Macam –macam kelompok social
·         Kelompok statistic: kelompok yang tidak memiliki hubungan social
·         Kelompok asosiasi: memiliki kesadaran dan kepentingan bersama
·         Kelompok kemasyarakatan: kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan social diantara anggotanya.
·         Kelompok social : adalah kelompok yang tidak terikattetapi memiliki kesadaran berhubungan social
·         Kelomppok social yang tidak teratur (kerumunan/kelompok social sementara)
·         Masyarakat desa : sekelompok masyarakat yang tinggal disuatu daerah, masyarakatnya memiliki hubungan yang erat, menganut system kekeluargaan, gotong royong dan sebagian besar masyarakat bertumpu pada mata pencaharian bertani serta tingginya keagamaan
·         Masyarakat kota:  sekelompok masyarakat yang sebagian besar bekerja di sector industry, bersifat individual, masyarakat yang heterogen, kurangnya keagamaan, teknologi yang modern
Bab 5 dan 6
·         Lembaga kemasyarakatan : organisasi yang memiliki himpunan norma norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan poloitik dalam kehidupan masyarakat
·         Tujuannya mengatur tindakan tindakan maupun kegiatan anggota masyarakat dalam kehidupan dan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat
·         Proses pertambahan lembaga kemasyarakatan
1.       Secara tidak terencana : institusi itu lahier secara bertahap dalam kehidupan masyarakat
2.       Secara terencana : institusi muncul melalui suatu proses perencanaan yang matang dan diatur oleh seseorang / kelompok orang yang memiliki kekuasaan / wewenang
·         Social control : sarana & proses yang sesuai dengan dilakukan sebuah kelompok dalam menyatukan anggotanya yang memiliki nilai ideologi norma.
·         Ciri-ciri umum dan tipe lembaga kemasyarakatan:
-          Sistem organisasi pola-pola prilaku
-          Memiliki alat perlengkapan, bangunan
-          Memiliki lambang/simbol
-          Memiliki tradisi tertulis/tidak tertulis
-          Memiliki tujuan
-          Bersifat memaksa
·         Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan
Berdasarkan sudut penyebarannya: general institution & restricted institution
Sudut perkembangannya: cresive institution
Nilai yang diterima: enacted institution & basic institution
Sudut penerimaan: approved institution & unsanctioned institution
Fungsi: operative institution & regulative institution
Bab 7
·         Pelapisan sosial : pembedaan /pengelompokan para anggota masyarakat
·         Lapisan masyarakat /stratifikasi masyarakat: ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur
·         Sistem stratifikasi masyarakat; perwujudan masyarakat kelas tinggi dengan kelas yang lebih rendah sehingga menunjukkan status sosial seseorang di dalam masyarakat (sistem kelas, kasta, dilihat dari kekayaan, daya guna fungsional dalam hal pekerjaan, keturunan, dan agama
·         Mobilitas sosial: pergerakan/perpindahan masyarakat di suatu daerah secara naik dan turunnya status seseorang/kelompok masyarakat (mobilitas vertikal:perpindahan yang terjadi pada lapisan masyarakat yang berbeda, mobilitas horizontal: perpindahan yang terjadi pada lapisan masyarakat yang sama)
·         Perubahan sosial : perubahan yang terjadi pada masyarakat
·         Bentuk-bentuk perubahan sosial:
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.

Perubahan evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.[5] Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hariDengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:
·         Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
·         Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
·         Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

·         Perubahan sosial pada abad 20
1.   Teori Modernisasi
Teori Modernisasi menganggap bahwa negara-negara terbelakang akan menempuh jalan sama dengan negara industri maju di Barat sehingga kemudian akan menjadi negara berkembang pula melalui proses modernisasi. Teori ini berpandangan bahwa masyarakat yang belum berkembang perlu mengatasi berbagai kekurangan dan masalahnya sehingga dapat mencapai tahap ”tinggal landas” ke arah perkembangan ekonomi. Menurut Etzioni-Halevy danEtzioni transisi dari keadaan tradisional ke modernitas melibatkan revolusi demografi yang ditandai menurunnya angka kematian dan angka kelahiran; menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga; terbukanya sistim stratifikasi; peralihan dari stuktur feodal atau kesukuan ke suatu birokrasi; menurunnya pengaruh agama; beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunikasi ke sistem pendidikan formal; munculnya kebudayaan massa; dan munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi.
2.   Teori Ketergantungan
      Menurut teori ketergantungan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman negara Amerika Latin bahwa perkembangan dunia tidak merata; negara-negara industri menduduki posisi dominan sedangkan negara-negara Dunia Ketiga secara ekonomi tergantung padanya. Perkembangan negara-negara industri dan keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga, menurut teori ini, berjalan bersamaan: di kala negara-negara industri mengalami perkembangan, maka negara-negara Dunia Ketiga yang mengalami kolonialisme, khususnya di Amerika Lain, tidak mengalami ”tinggal landas” tetapi justru menjadi semakin terkebelakang.
3.   Teori Sistem Dunia
      Teori yang dirumuskan Immanuel Wallerstein mengatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang: negara-negara inti, negara-negara semi-periferi, dan negara-negara periferi. Negara-negara inti terdiri atas negara-negara Eropa Barat yang sejak abad 16 mengawali proses industrialisasi dan berkembang pesat, sedangkan negara-negara semi- periferi merupakan negara-negara di Eropa Selatan yang menjalin hubungan dagang dengan negara-negara inti dan secara ekonomis tidak berkembang. Negara-negara periferi merupakan kawasan Asia dan Afrika yang semula merupakan kawasan ekstern karena berada di luar jaringan perdagangan negara-negara inti tetapi kemudian melalui kolonisasi ditarik ke dalam sistem dunia. Kini negara-negara inti (yang kemudian mencakup pula Amerika Serikat dan Jepang) mendominasi sistem dunia sehingga mampu memanfaatkan sumberdaya negara lain untuk kepentingan mereka sendiri, sedangkan kesenjangan yang berkembang antara negara-negara inti dengan negara-negara lain sudah sedemikian lebarnya sehingga tidak mungkin tersusul lagi.
·          
Bab 8
·         Sistem politik: subsistem dari sistem sosial/seperangkat interaksi yang diabstraksikan dan totalitas perilaku sosial melalui nilai-nilai yang disebarkan untuk masyarakat
·         Objek orientasi politik : Obyek yang jadi orientasi politik adalah sistem politik secara keseluruhan, peran politik atau struktur tertentu,individu atau kelompok yang memikul peran tertentu, kebijakan publik yang khusus. Termasuk didalamnya adalah aktor politik dan ego dari aktor politik.
·         Obyek sasaran dari sosialisasi politik adalah keseluruhan masyarakat, lembaga infrastruktur politik (interest group, partai politik), dan lembaga suprastruktur politik (legislative, eksekutif dan yudikatif).
·         Sistem politik kekuasaan: politik hukum di indonesiaa dicantumkan dalam konstitusi, UU, kebijaksanaan yang lain, adat, GBHN, hukum islam
·         Di  dalam hukum indonesia harusnya menuju hukum yang mandiri dan jangan hanya menjadi tambahan saja bagi hukum Belanda di Hindia Belanda. Sejak tahun 1945 Indonesia sudah memiliki politik hukumnya sendiri yang sesuai
Struktur dan fungsi politik
Struktur politik adalah tata susunan kelembagaan dalam kehidupan politik suatu negara. Struktur politik terdiri dari suprastruktur dan intrastruktur.

Suprastruktur mencakup :
1. pemerintahan
2. lembaga tinggi negara
3. aparatur-aparatur

Suprastruktur politik di indonesia :
* tingkat pusat (presiden, perdana mentri, kabinet, MPR, DPR, BPK, MA)
* tingkat daerah (pemda DT I, DT II, badan legislatif dll)

Infrastruktur mencakup saluran organisasi untuk penyaluran aspirasi rakyat, seperti :
1. parpol (partai politik)
2. kelompok kepentingan
3. kelompok penekanan
4. pendapat umum bersama-sama media massa

Sistem politik mempunyai struktur seperti parlemen, birokasi, dan partai politik.

Dilihat dari fungsinya, politik mempunyai 3 fungsi. Yaitu sosialisasi, rekruitmen, dan komunikasi yang secara tidak langsung terlibat dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan tetapi sangat penting dalam menentukan cara bekerjanya sistem politik.


- Sosialisasi politik
adalah merupakan memperkuat sikap-sikap politik dikalangan rakyat atau proses-proses
pembentukan sikap dan pola tingkah laku politik.

Inatitusi dan sarana yang efektif dalam sosialisasi politik, antara lain :
1. keluarga (sangat kuat pengaruhnya)
2. sekolah
3. kelompok pergaulan
4. pekerjaan (merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan politik)
5. media massa
6. konta-kontak politik langsung


- Rekruitmen politik
adalah merupakan penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik. Parpol (partai politik)
merupakan wadah yang paling efektif.

Tugas partai politik, antara lain :
a. menjadi penghubung
b. menyebarluaskan gagasan dan ide-ide
c. mendidik warga negara
d. menumbuhkan kesadaran akan loyalitas nasional
e. mencari dan mengajak orang-orang yang berbakat dalam kegiatan politik
f. mengatur konflik dan mencari bentuk penyelesaian yang bisa di terima semua orang

Organisasi parpol dibagi menjadi 2, yaitu organisasi horizontal yang terdiri dari partai
langsung (yang anggotanya individu) dan tidak langsung (yang anggotanya dari organisasi),
sedangkan organisasi vertikal tersusun dari 4 elemen, seperti cakcus, branch, cell dan militra.


- Komunikasi politik
adalah jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat dan melakukan berbagai struktur yang
ada di sistem politik.


Dalam "kegiatan politik" terdapat partisipasi politik seperti bentuk kegiatan politik konvensional (terdiri dari diskusi politik, kampanye dan sebagainya) dan non konvensional (pengajuan petisi, konfrontasi, mogok, tindakan kekerasan terhadap manusia dan sebagainya). Tidak hanya partisipasi, adapula budaya politik yaitu sikap nilai dan kecakapan politik yang dimiliki seseorang yang membantu orintasi-orintasi terhadap kehidupan politik dan pemerintahan negara.





Bab 9
·         Struktur politik adalah tata susunan kelembagaan dalam kehidupan politik suatu negara. (suprastruktur(pemerintahan,lembaga negara, aparatur-aparatur) & infrastruktur(parpol, kelompok penting, penekanan pendapat umum))
·         Fungsi politik: sosialisasi memperkuat sikap politik dikalangan rakyat, rekruitmen penyeleksian rakyat kegiatan politik
·         Komunikasi secara tidak langsung terlibat dalam kebijaksanaan pemerintah:jalan mengalirnya informasi melalui masyarakat & melakukan berbagai struktur yang ada di sistem politik
Bab 10
·         Hukum kekuasaan dan wewenang:
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. 
Sumber pustaka
·         www.bukasosiologi.blogspot.com
·         www.belajarsosiologi.com
·         www.meidytian.wordpress.com
·         www.academiaedu.com
·         www.velathin.blogspot.com
·         www.wikipedia.com
·          



Tidak ada komentar:

Posting Komentar