Pengertian Dan
Contoh Format Karya Tulis Ilmiah Menurut Ahli
Pengertian Karya
Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah
adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Mem- bicarakan produk ilmiah, pasti
kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang
bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu
penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis
ilmiah.
Karya tulis ilmiah
adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu
dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamat- an, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan
sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan
dari penelitian tersebut.
Karya tulis ilmiah
sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan
sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri
keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris
dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan
dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber
pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa
diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa
antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak
jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih
kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Dalam penelitian
yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah mengutip pernyataan
orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian.
Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan
bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai
definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis
dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
Pernyataan ilmiah
yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu :
Harus dapat kita
identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
Harus dapat kita
identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan disampaikan apakah
dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
Harus dapat
diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta
tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah
tersebut tidak diterbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang
melakukan kegiatan tersebut.
Cara kita
mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya tulis ilmiah disebut teknik notasi
ilmiah. Terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya
mencerminkan hakikat dan unsur yang sama.
Buku ini memberikan
contoh teknik notasi ilmiah yang menggunakan catatan kaki (Footnote). Catatan
kaki merupakan informasi dari pernyataan yang kita kutip. Di samping itu
catatan kaki dapat digunakan sebagai infor- masi tambahan yang tidak langsung
berkaitan dengan pernyataan dalam badan tulisan.
Kutipan yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah ada dua jenis yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis
dalam karya tulis ilmiah susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan
sedikit pun. Kutipan tak langsung merupakan kutipan pendapat atau pernyataan
orang lain dengan melakukan perubahan kalimat yang dikutip disesuaikan dengan
bahasa penulis itu sendiri.
Persyaratan karya
Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah
merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.
Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan
ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang harus
ada dalam karya ilmiah antara lain:
Karya tulis ilmiah
memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
Keindahan karya
tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
Alur pikir
dituangkan dalam sistematika dan notasi.
Karya tulis ilmiah
terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gam- bar, yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
Karya tulis ilmiah
harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkan- dung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah keba- hasaan.
Karya tulis ilmiah
terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi
(lukisan) dan argumentasi (alasan).
Karya ilmiah adalah
suatu karya tulis yang membahas suatu permasa- lahan.Pembahasan dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu
penelitian.
Karya tulis ilmiah
harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki
permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran dalam
pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam metode penelitian.
Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode
keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang melatarbelakangi
langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan.
Metode penelitian
yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki pengertian
sebagai berikut:
Penelitian adalah
usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang
memerlukan pemecahan.
Cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
Cara ilmiah
dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman.
Penelitian meliputi
proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan
secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
Penelitian dapat
didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik,
terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang
dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari
masalah tersebut.
Metode penulisan
karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang biasanya berasal
dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah
dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian.
Laporan hasil
penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan
untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam
dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan kedua
karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan.
Karya tulis ilmiah
sebagian besar merupakan publikasi hasil peneli- tian. Dengan demikian format
yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang
menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara
garis besar dapat dibagi dalam empat macam.yaitu yang disusun berdasarkan hasil
penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan
hasil kerja pengembangan.
Karya tulis ilmiah
yang berupa hasil penelitian inid apat dibedakan berdasarkan sasaran yang
dituju oleh penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik
berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan
masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap,
mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang
diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan.
objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya
disajikan dalam bentuk artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian
dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.
Dari berbagai macam
bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki persyaratan khusus.
Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
Karya tulis ilmiah
menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam
pada situasi spesifik.
Karya tulis ilmiah
ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam
pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan
dan kutipan yang jelas.
Karya tulis ilmiah
disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual dan prosedural.
Karya tulis ilmiah
menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
Karya tulis ilmiah
mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu
hipotesis
Karya tulis ilmiah
hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta,
serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat
emotif.
Berdasarkan uraian
di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memer- lukan persiapan yang dapat
dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah
harus menaati format yang berlaku.
Sistematika Karya
Tulis Ilmiah
Menulis karya tulis
ilmiah yang bersumber penelitian adalah menulis laporan penelitian dan artikel
untuk jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaikan dengan
format penelitian. Format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian
yang digunakan, di mana setiap metode memiliki format tersendiri. Format dalam
menulis karya ilmiah merupakan alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam
sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan.
Dalam pembahasan ini
kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian seperti teknik
pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan
kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian.
Seperti kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah,
maka penulisan karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah,
sehingga pembaca memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti.
Karya tulis ilmiah
hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil
penelitian yang telah dilakukan, khususnya
Gagasan: Apa yang
menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan
maasalah,
Penelitian: apa yang
diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang
menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data dikum- pulkan
dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa
rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan
praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis
ilmiah ada dua macam, yaitu
Panjang, contoh- nya
skripsi, tesis atau laporan penelitian, dan
Atau versi pendek,
contoh- nya artikel jurnal dan makalah simposium.
A. Sistematika
Laporan Penelitian
Bagian Awal
Hal-hal yang
termasuk bagian awal adalah :
Halaman sampul
Halaman judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
B. Identifikasi
Masalah
C. Pembatasan
Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan
Penelitian
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian pustaka
setiap variabel
B. ...............
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu
Penelitian
C. Populasi dan
Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Instrumen
Penelitian
F. Teknik Analisis
Data
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian
B. Uji Prsayarat
Analisis
C. Pengujian
Hipotesis
D. Pembahasan hasil
penelitian
BAB V KESIMPULAN,
IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
D. Bagian Akhir
• Daftar Pustaka
• Lampiran
• Riwayat Hidup
Penulis
f). Sistematika
Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar,
Artikel Jurnal Ilmiah)
1). Pendahuluan
2). Metode
3). Temuan dan
Pembahasan
4). Kesimpulan dan
Rekomendasi
5). Daftar Pustaka
Berikut ini
disajikan contoh format karya tulis ilmiah laporan hasil penelitian berserta
uraian tiap-tiap bagian, sebagai berikut.
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masalah
Memaparkan
permasalahan umum yang menjadi landasan fokus masalah yang akan diteliti
Memaparkan
faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut muncul.:
Faktor yang
melatarbelakangi permasalahan digambarkan dengan kenyataan yang ada, misalnya
kemampuan guru biologi dalam penggunaan metode CTL rendah. Paparkan fakta yang
mendukung, seperti hasil pengamatan kita saat melakukan supervisi.
Berilah argumentasi
mengapa kemampuan tersebut rendah, misalnya guru kurang berminat untuk mencoba,
sulit mengaplikasikan meteri dengan metode, tugas-tugas tidak mendorong
aktivitas siswa. Dalam memberi argumentasi ini dilakukan analisis yang didasari
suatu bukti nyata berdasarkan pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi guru
mengajar di kelas.
Berilah argumentasi
perkiraan pemecahan yang diharapkan dapat mengatasi masalah, misalnya bila
masalah yang dominan adalah teknik pelatihan, maka pilihlah teknik pelatihan
yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar biologi dengan
metode CTL. Contoh, teknik problem solving sebagai upaya peningkatan kemampuan
guru menerapkan metode CTL dalam mengajar biologi di SMA.
Berilah argumentasi
kelebihan dari teknik Problem Solving, sehingga penelitian diharapkan dapat
memecahkan masalah tersebut, atau dengan kata lain dapat menutup atau
setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.
Mengerucutkan
permasalahan menjadi lebih fokus pada variabel penelitian.
B. Identifikasi
Masalah
Masalah yang harus
dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada tersedia dan cukup
banyak, peneliti dapat mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya.
Dalam
mengidentifikasi peneliti melakukan pendataan semua permasalahan yang diduga
mempengaruhi variabel utama atau masalah yang ada
Identifikasi masalah
dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan yang terkait dengan fokus
masalah.
C. Pembatasan
Masalah
Setelah masalah
diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah tersebut layak dan sesuai
untuk diteliti.
Biasanya, dalam
usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian diketemukan lebih dari
satu masalah.
Dari masalah-masalah
yang teridentifikasi tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana yang paling
menjadi masalah utama dan menjadi faktor yang sangat mempergaruhi dan sesuai
untuk diteliti.
Pilihlah salah satu
permasalahan yang sekiranya sesuai
Jika yang
diketemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan
kelayakan serta kesesuaiannya untuk diteliti.
D. Perumusan Masalah
Setelah masalah
diidentifikasi, dipilih, maka perlu dirumuskan.
Perumusan masalah
ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah
selanjutnya.
Perumusan masalah
memperhatikan hal-hal berikut ini:
Masalah hendaknya
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
Rumusan itu
hendaknya padat dan jelas, dan
Rumusan itu
hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
E. Hipotesis
Tindakan
Rumuskan dugaan
sementara pemecahan masalah yang disebabkan oleh solusi yang dipilih secara
operasional
Misalnya ” Teknik
Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan guru biologi dalam menerapkan
metode CTL dalam pelajaran Biologi”
Bab II
Kajian Teori Dan
Kerangka Berpikir
A. Kajian Teori
Setelah masalah
dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep,
generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoretis bagi peneliti yang akan
dilakukan itu.
Landasan ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba (trial and error).
Untuk mendapatkan
informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang harus
melakukan penelaahan kepustakaan.
Telaah pustaka
dilakukan untuk memcahkan permasalahan yang terdapat pada perumusan masalah
berdasarkan teori yang ada. Pemecahan masalah secara teoretis adalah
mempergunakan teori yang relevan sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji
permasalahan agar mendapat jawaban yang akurat.
Dalam kajian teori
bukan kumpulan kutipan dari teori yang relevansaja, tetapi kajian yang
membangun kerangka pemikiran pemecahan masalah sampai dapat menggambarkan cara
perolehan data berupa konstruk variabel yaitu indikator-indkator dari variabel
yang harus diamati.
B. Kerangka berpikir
o Sintesis dari
analisis hasil kajian teori dari variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian
o Memberikan
gambaran pemecahan masalah dengan adanya variabel yang digunakan untuk
memecahkan masalah
o Gambaran tersebut
memberikan arah pemecahan masalah melalui argumentasi, yaitu menyusun kerangka
berpikir peneliti sendiri secara sistemik dan analitik.
Bab III
Metodologi
Penelitian
A. Tujuan
Tujuan penelitian
perlu dirumuskan, karena dalam tujuan ini memberikan gambaran pemecahan masalah
yang diharapkan dalam penelitian. Oleh karena itu, dalam merumuskan tujuan
harus operasional dan rinci.
B. Lokasi
Jelaskan lokasi
penelitian
C. Waktu
Jelaskan waktu
pelaksanaan penelitain
D. Prosedur
1. Perencanaan
Masalah yang
teridentifikasi/fokus masalah bagian ini menjelaskan masalah yang
teridentifikasi berdasarkan hasil pengamatan/pretes serta analisis untuk
mencari akar masalah.
Rencana Tindakan
bagian ini menjelaskan rencana tindakan berdasarkan akar masalah yang telah
teridentifikasi yang berupa tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
permasalahan, aspek apa saja yang dilakukan untuk memperbaiki yang dirumuskan
dalam siklus. Dalam rencana tindakan ini terdapat kreteria keberhasilan dari
suatu siklus. Rencana tindakan disusun dalam bentuk skenario pembelajaran yang mana
dalam strategi pembelajaran telah mengimplementasikan solusi (tindakan) yang
direncanakan untuk memecahkan masalah.
2. Pelaksanaan
Objek
Kolaborator
3. Evaluasi
Bab IV
Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
1.1. Siklus I
Perencanaan berisi
rencana untuk melaksanakan action pada siklus ini (seperti skenarion
pembelajaran)
Pelaksanaan
menjelaskan pelaksanaan tindakan (action) secara jelas langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses penelitian.
Hasil Pengamatan
berisi paparan yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, misalnya nilai hasil tes atau analisis hasil yang diamati/dijaring
melalui kuesioner. hasil pengamatan kolaborator selama pelaksanaan action.
Refleksi Pembahasan
hasil dari peneliti dan kolaborator yang merupakan kesimpulan daripelaksanaan
siklus I. Bila dari hasil refleksi menyimpulkan hasil action belum tuntas, maka
dirumuskan kembali masalah yang akan ditindalanjuti pada siklus kedua.
2. Pembahasan
Berisi pembahasan
berdasarkan analisis-analisis yang ada pada setiap siklus
Bab V
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Surat Keterangan
dari Kepala Sekolah
Skenario/RPP
Bukti Pengamatan
dari Kolaborator
Instrumen/tes
Contoh/bukti
pekerjaan/jawaban siswa
B. Sistematika
Makalah Seminar dari Hasil Penelitian
• Judul
Bagian yang mungkin
satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu menarik
perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
Judul yang tidak
jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan menyebabkan
tulisan diremehkan orang
Judul yang baik
memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
Dalam menyusun
judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
Hindari pemakaian
kata kerja pada awal judul
Jangan memakai kata
singkatan atau akronim
• Baris kepemilikan
Nama pengarang
Nama lembaga tempat
kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
Setiap orang yang
namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa menjawab
isi dari tulisan tersebut
Dalam menulis nama,
tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan
• Abstrak dan
Ringkasan
Abstrak dapat
menerangkan keseluruhan isi tulisan
Abstrak disajikan ke
dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
Komponen abstrak:
Tabel dan grafik
tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun
pengacuan pada pustaka
• Kata kunci
Kata kunci dapat
berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
Pilih kata-kata yang
dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
Pendahuluan tidak
diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini
menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
Latar belakang atau
rasioanl penelitian
Masalah dan wawasan
rencana pemecahan masalah
Rumusan tujuan
penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
Sebagai kajian
pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas
penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak
terlalu banyak).
Pembahasan
kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat dan lkangsung mengenai
masalah yang diteliti. Aspek yang dibahasa dan mencakup landasan teorinya, segi
historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional
penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan
masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan
akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini
dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus
penelietian.
Metode
Pada dasarnya bagian
ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian bisa jika dalam
beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa
sub-bagian. Hanya hal-hal yang pokok saja disajikan. Uraian rinci tentang
rancangan penelitian tidak perlu diberikan.
Materi pokok bagian
ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data
dianalisis.
Hasil
Bagian hasiladalah
bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian
terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data; yang dilaporkan
adalah hasil bersih. Proses analisis data ( seperti perhitungan statistik)
tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesis pun tidak perlu disajikan,
termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan
koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan
hasil pengujian hipotesis.
Hasil analisis boleh
disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar
atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel
atau grafik digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
Apabila hasil yang
disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi
subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian
ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif,
bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopic-subtopik yang
berkaitan langsung dengan fokus penelitian.
Pembahasan
Bagian ini adalah
bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah
Menjawab masalah
penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
Menafsirkan
temuan-temuan
Mengintegrasi temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
Dalam menjawab
masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil
penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan
menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
Untuk penelitian
kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara
kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian
terhadap temuan dan teori sebelumnya.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok
pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam
bentuk essei, bukan dalam bentuk numerical.
Saran disusun
berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada
tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian
saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut
bagian penutup.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus
lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel
ilmiah.
Bahan pustaka yang
dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh
makalah.
Artikel Jurnal
Ilmiah Hasil Penelitian
· Judul
Bagian yang mungkin
satu-satunya dibaca orang lain, oleh karena itu judul harus mampu menarik
perhatian pembaca yang membacanya secara sepintas
Judul yang tidak
jelas, terlalu umum, kurang informatif, tidak memikat dan bisu akan menyebabkan
tulisan diremehkan orang
Judul yang baik
memakai kata-kata tidak lebih dari 12 kata-kata
Dalam menyusun
judul, hindari kata-kata klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, suatu penelitian tindakan kelas, dll.
Hindari pemakaian
kata kerja pada awal judul
Jangan memakai kata
singkatan atau akronim
• Baris kepemilikan
Nama pengarang
Nama lembaga tempat
kegiatan dilakukan, lengkap dengan alamat pos
Setiap orang yang
namanya tercantum sebagai pengarang, mempunyai kewajiban moral bisa menjawab
isi dari tulisan tersebut
Dalam menulis nama,
tanggalkan pangkat, gelar, dan kedudukan
• Abstrak dan
Ringkasan
Abstrak dapat
menerangkan keseluruhan isi tulisan
Abstrak disajikan ke
dalam satu paragraf dengan kata-kata sekitar 500
Komponen abstrak:
Tabel dan grafik
tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu juga dengan singkatan ataupun
pengacuan pada pustaka
• Kata kunci
Kata kunci dapat
berasal dari judul, abstrak, atau isi dari tulisan
Pilih kata-kata yang
dipakai kalau mencari informasi mengenai topik tersebut
Pendahuluan
Pendahuluan tidak
diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini
menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan:
Latar belakang atau
rasioanl penelitian
Masalah dan wawasan
rencana pemecahan masalah
Rumusan tujuan
penelitian ( dan harapan tentang manfaat hasil penelitian).
Sebagai kajian
pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas
penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional ( tidak terlalu sedikit dan tidak
terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat
dan lkangsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahasa dan mencakup
landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar
belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga
mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan
rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian
kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep
yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Metodologi
penelitian yang digunakan dalam pemecahan masalah dipaparkan secara naratif
yang menggambarkan metode, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data.
Pembahasan
Bagian hasil adalah
bagian utama artikel ilmiah. Oleh karena itu biasanya merupakan bagian
terpanjang. Pada bagian ini disajikan hasil analisis data; Yang dilaporkan
adalah hasil analisis atau hasil pengujian hipotesis,
Hasil analisis boleh
disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar
atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel
atau grafik digunkan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
Bagian ini adalah
bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah
Menjawab masalah
penelitian atau menunjukkan bagaiamana tujuan penelitian itu tercapai
Menafsirkan
temuan-temuan
Mengintegrasi temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
Dalam menjawab
masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil
penelitian secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan
menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
Untuk penelitian
kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara
kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian
terhadap temuan dan teori sebelumnya.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok
pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam
bentuk essei, bukan dalam bentuk numerical.
Saran disusun
berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada
tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian
saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut
bagian penutup.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus
lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah.
Bahan pustaka yang
dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh
makalah.
Lembar Kerja
Setelah Anda
pelajari format penulisan karya iliah baik karya ilmiah laporan penelitian
maupun karya ilmiah untuk keperluan seminar, coba sekarang Anda diskusikan
dalam kelompok salah satu bentuk karya ilmiah yang Anda bisa mita pada
instruktur Anda. Adapun pokok-pokok yang harus Anda diskusikan adalah sebagai
berikut:
Apakah sistematika
atau format penulisan dalam karya ilmiah yang Anda diskusikan sesuai dengan
format yang telah Anda pelajari? Kalau tidak jelaskan letak perbedaannya!
Bagaimana menurut
Anda tentang isi dari setiap komponen dalam karya ilmiah itu? Anda jelaskan
dengn singkat!
Bagaimana penlaian
Anda tentang karya ilimiah yang Anda diskusikan ?
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti,
Arsyad Maidar G., dan Ridwan, Sakura H. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
American Psychological
Assosciation. 2001. Publication Manual of The American Psychological
Assosiantion.Ed. ke-5 Washingtn, D.C.
Brotowidjoyo,
Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. (Ed. Ke-2). Jakarta: Akademika
Pressindo.
Keraf, Gorys. 1997.
Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende-Flores: Penerbit Nusa
Indah.
Sugono, Dendy. 1997.
Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta : Puspa Swara
Surisasumantri,
Jujun S. 2000. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer Jakarta: Sinar Harapan,
Turabian, Kate L.
1996. A Manual for Wrting of Term Papers, Theses, and Disertation. (Ed. Ke 6).
Chicago: The University of Chicago Press
SUMBER